
Tiga warga korban luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Haryoto Lumajang. Ketiga korban dilaporkan mengalami luka bakar akibat awan panas guguran (APG) dan material vulkanik erupsi yang terjadi pada Rabu malam (19/11) kemarin.
Wakil Direktur Layanan RSUD Haryoto, dr. Riana Sesanti, Sp.KFR, menjelaskan bahwa dua dari tiga korban adalah pasangan suami istri asal Kediri, yaitu Normawati (42) dan Hariyono (49). Keduanya mengalami luka bakar tingkat 2 dengan luas sekitar 11 persen pada area wajah dan tangan. Selain itu, Normawati dan Hariyono juga mengalami trauma inhalasi atau cedera pada saluran pernapasan akibat menghirup udara panas dan debu vulkanik. Hariyono dilaporkan dalam kondisi stabil dan diperkirakan dapat dipindahkan dari ICU dalam satu hingga dua hari ke depan, sementara istrinya, Normawati, masih memerlukan alat bantu napas atau ventilator untuk mempertahankan fungsi pernapasannya. Pasangan ini tiba di RSUD Haryoto pada Rabu malam dan langsung ditangani di IGD serta masuk kamar operasi untuk perawatan luka bakar.
Korban ketiga yang dirawat di RSUD Haryoto adalah Dimas (50), warga Candipuro. Dimas mengalami luka bakar tingkat 1 seluas 16 persen pada tungkai bawah kanan dan kiri. Ia dievakuasi pada Kamis dini hari dan kini telah berada di ruang perawatan biasa setelah kondisi awalnya dinyatakan stabil.
Terkait kebutuhan operasi lanjutan, dr. Riana menjelaskan bahwa tindakan operasi plastik untuk saat ini belum diperlukan bagi para korban. Tim medis di RSUD Haryoto memprioritaskan stabilisasi, pemenuhan kebutuhan cairan, serta pembersihan luka untuk mencegah infeksi sekunder pada penanganan awal. Khusus untuk pasien dengan trauma inhalasi, stabilisasi saluran napas menjadi fokus utama perawatan. Perawatan sementara cukup dilakukan di RSUD Haryoto sambil memantau perkembangan setiap pasien.