:strip_icc()/kly-media-production/medias/5418155/original/099953500_1763607580-Tangkapan_Layar_Video_Pelajar_Jatuh.jpeg)
Sebuah rekaman video yang menampilkan dua pelajar terjatuh di jalanan berlumpur di Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, telah menjadi viral di media sosial, memicu keprihatinan publik mengenai kondisi infrastruktur di wilayah tersebut. Video berdurasi singkat itu menunjukkan dua remaja berseragam sekolah berusaha bangkit setelah sepeda motor yang mereka kendarai terperosok dan rebah di kubangan lumpur setelah diguyur hujan. Seragam kedua pelajar perempuan tersebut terlihat kotor, mencerminkan beratnya akses yang harus mereka lalui setiap hari untuk menempuh pendidikan.
Ruas jalan yang menjadi lokasi insiden ini adalah jalur Lutan–Datah Bilang, yang merupakan salah satu akses utama bagi masyarakat setempat. Kondisi jalan tanah tersebut sangat bergantung pada cuaca, di mana permukaan jalan menjadi licin dan sulit dilalui ketika hujan turun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mahulu, Didik Subagya, mengakui bahwa kondisi jalan tanah seperti di ruas Lutan–Datah Bilang memang sangat mengganggu pengguna jalan saat hujan. Ia menambahkan bahwa upaya peningkatan kualitas jalan terus dilakukan, namun harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Pemerintah daerah berjanji akan terus melakukan pengecekan untuk menentukan prioritas penanganan. Didik juga menjelaskan bahwa ruas Lutan–Datah Bilang sudah masuk dalam telaah staf dan akan dibawa ke Rencana Kerja (Renja) PUPR, dengan tahapan perencanaan yang diawali observasi lapangan. Terkait penanganan darurat, alat berat milik UPTD saat ini masih digunakan untuk menangani kerusakan di titik lain, termasuk perbaikan jembatan yang runtuh di jalur Gunung Punan–Jangau.
Permasalahan jalan rusak dan berlumpur bukan hanya terjadi di Mahakam Ulu. Data terbaru dari Kementerian PUPR menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki 191,56 kilometer jalan nasional yang berstatus tidak mantap, disusul Kalimantan Timur dengan panjang 186,20 kilometer. Banyak ruas jalan di Kalimantan, khususnya di wilayah pedalaman, masih berupa tanah dan agregat yang mudah rusak parah saat musim hujan. Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah, Toga Hamonangan Nadeak, menyoroti ruas jalan Amin Jaya–Rantau Pulut di Kecamatan Seruyan Tengah yang juga kerap menyebabkan kecelakaan, terutama bagi anak sekolah. Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan ini menghambat aktivitas warga, akses ekonomi, dan pelayanan kesehatan, serta menjadi tantangan berat bagi para pelajar yang harus menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan pendidikan.