Notification

×

Iklan

Iklan

Trump Akan Intervensi Perang Sudan Atas Permintaan Putra Mahkota Saudi

2025-11-20 | 13:50 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T06:50:02Z
Ruang Iklan

Trump Akan Intervensi Perang Sudan Atas Permintaan Putra Mahkota Saudi

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan bahwa Amerika Serikat akan berupaya menghentikan perang di Sudan, menyusul permintaan pribadi dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Pengumuman ini disampaikan Trump pada Rabu, 19 November 2025, saat berpidato di Forum Investasi AS-Saudi di Kennedy Center di Washington, D.C., sehari setelah pertemuan panjangnya dengan Putra Mahkota Saudi di Oval Office.

Trump mengakui bahwa konflik di Sudan "tidak ada dalam daftar" prioritasnya untuk keterlibatan, namun pandangannya berubah drastis setelah percakapannya dengan MBS. Menurut Trump, Putra Mahkota menekankan betapa pentingnya situasi di Sudan, sebuah negara yang ia sebut sebagai "Peradaban dan Budaya Hebat" yang sayangnya "menjadi buruk". Mantan presiden tersebut juga menambahkan bahwa pemerintahannya mulai bekerja menangani masalah ini sekitar setengah jam setelah pertemuannya dengan MBS selesai.

Perang di Sudan, yang meletus pada April 2023, merupakan perebutan kekuasaan antara Tentara Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter. Konflik selama dua setengah tahun ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang menghancurkan, dengan jutaan orang mengungsi, memicu kelaparan, dan menimbulkan tuduhan genosida. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkannya sebagai krisis kemanusiaan dan pengungsian terbesar di dunia. Perkiraan jumlah korban tewas bervariasi, dengan beberapa sumber menyebutkan angka hingga 400.000 orang.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS telah bekerja sama dengan mitra internasional, termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA), untuk menengahi diakhirinya perang. Trump kini berjanji akan berkoordinasi dengan Arab Saudi, UEA, Mesir, dan mitra Timur Tengah lainnya untuk mengakhiri kekejaman dan menstabilkan Sudan. Bagi Arab Saudi, penyelesaian konflik ini memiliki kaitan dengan keamanan nasional, mengingat garis pantai Sudan yang membentang ratusan kilometer di seberang pantai Laut Merah Kerajaan. Arab Saudi juga sebelumnya menjadi tuan rumah pembicaraan Jeddah untuk gencatan senjata. Namun, pemerintah Sudan telah menolak keberadaan Uni Emirat Arab dalam kelompok mediasi, menuduh UEA memberikan dukungan militer kepada RSF. Putra Mahkota Saudi diyakini telah menggunakan ketertarikan Trump pada citra dirinya sebagai pembuat perdamaian, menunjuk pada perannya dalam menengahi gencatan senjata di Gaza bulan lalu, untuk mendorong keterlibatan AS.