:strip_icc()/kly-media-production/medias/2893885/original/062624800_1566892562-Garis_Polisi-_Pembunuhan.jpg)
Seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru dua bulan bertugas, Sayidatul Fitriyah (27), ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Rabu, 19 November 2025 sore. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mulut tersumpal kain.
Penemuan jasad guru TIK di SMP Negeri 46 OKU ini bermula dari kecurigaan tetangga dan rekan korban, Resta (27), yang melihat sepeda motor Sayidatul Fitriyah masih terparkir di depan indekosnya di Desa Sukapindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten OKU, hingga sore hari. Setelah mengintip dan merasa ada kejanggalan, Resta mengajak warga lain untuk memeriksa keadaan di dalam kamar. Saat pintu didorong karena tidak terkunci, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo mengonfirmasi bahwa korban adalah seorang guru PPPK dan menduga kuat kematian Sayidatul Fitriyah merupakan korban pembunuhan. Dugaan ini diperkuat oleh kondisi jenazah yang ditemukan dengan tangan dan kaki terikat kain jilbab, serta mulut tersumpal, menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Hasil visum awal dilaporkan menunjukkan adanya memar di paha kanan, kening, pergelangan tangan, luka bekas jeratan, dan luka di belakang telinga korban.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman S.Ag M.Si, membenarkan kabar duka ini dan menyatakan keprihatinannya. Ia menjelaskan bahwa korban baru diangkat sebagai ASN PPPK per 1 Oktober 2025, sekitar dua bulan sebelum insiden tragis ini. Kadarisman mengecam tindakan keji terhadap pendidik muda tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk diungkap secara profesional.
Sayidatul Fitriyah, yang berasal dari Mataram Baru, Lampung Timur, diketahui mengajar mata pelajaran TIK, namun sempat juga mengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 46 OKU yang berlokasi di Dusun Air Itam, wilayah perbatasan Kabupaten OKU dan Ogan Ilir. Korban dikenal sebagai sosok yang pendiam dan kurang bersosialisasi dengan tetangga. Unggahan terakhirnya di media sosial adalah sebuah video kegiatan _outbound_ bersama para siswa pada 25 Oktober 2025. Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kematian tragis guru muda ini. Sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk ponsel, jilbab, kacu pramuka, pakaian korban, dan tali karet.