Notification

×

Iklan

Iklan

Kemenhub: 210 Pesawat Indonesia Antre Perawatan, Nyaris 40% Total Armada

2025-11-20 | 07:08 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T00:08:05Z
Ruang Iklan

Kemenhub: 210 Pesawat Indonesia Antre Perawatan, Nyaris 40% Total Armada

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa sebanyak 210 dari total 570 unit pesawat yang dimiliki Indonesia saat ini berada dalam antrean perbaikan. Artinya, hanya 360 unit pesawat yang dalam kondisi laik operasi atau serviceable. Situasi ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa M, pada Rabu, 19 November 2025, saat peresmian Hanggar 7 Batam Aerotechnik (BAT) di Bandara Hang Nadim, Batam.

Lukman F Laisa M menekankan bahwa pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) nasional merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Ketergantungan Indonesia pada layanan MRO asing masih sangat tinggi, mencapai 70 persen, terutama untuk perbaikan mesin dan komponen pesawat. Akibat dari ketergantungan ini adalah antrean perbaikan yang panjang, pembengkakan biaya perawatan, dan pada akhirnya berdampak pada tingginya harga tiket penerbangan. Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan pesawat yang beroperasi akibat antrean perawatan yang panjang menjadi salah satu faktor utama melonjaknya harga tiket. Selain itu, tingginya harga avtur serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan bea masuk suku cadang juga turut memperburuk kondisi.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah menyiapkan paket stimulus yang akan berlaku mulai 22 Desember hingga 10 Januari. Paket ini mencakup diskon avtur, diskon tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U/PJP4U) di 37 bandara, serta PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6 persen. Dengan adanya fasilitas MRO besar di Batam, pemerintah berharap semakin banyak investor yang tertarik untuk membangun fasilitas serupa, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri.

Lebih lanjut, Kementerian Perhubungan berencana untuk membangun enam pusat perawatan pesawat udara terpadu atau Approved Maintenance Organization (AMO) di berbagai wilayah strategis di Indonesia. Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Sokhib Al Rokhman, menyatakan bahwa pusat-pusat AMO ini akan dibangun di Batam, Kertajati, dan Bandara Budiarto Curug untuk kawasan barat, Makassar untuk kawasan tengah, serta Timika dan Sentani untuk kawasan timur Indonesia. Pembangunan ini bertujuan untuk memperkuat industri perawatan pesawat nasional agar mampu bersaing dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Hanggar 7 Batam Aerotechnik (BAT), yang merupakan bagian dari Lion Air Group dan telah beroperasi sejak tahun 2012, disebut sebagai salah satu fasilitas MRO paling modern di kawasan regional. Fasilitas ini mengelola tujuh hanggar dengan dukungan landasan pacu Bandara Hang Nadim yang sepanjang 4.025 meter, menjadikannya salah satu yang terpanjang di Indonesia. Diharapkan Garuda Maintenance Facility (GMF) juga akan menyusul dengan memperluas operasionalnya di Batam. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan kemandirian industri perawatan pesawat dalam negeri demi menjaga ketersediaan armada dan menekan biaya operasional penerbangan.