Notification

×

Iklan

Iklan

Hamas Menepis Dalih Israel Soal Fasilitas Militer di Kamp Pengungsi Lebanon

2025-11-19 | 08:27 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-19T01:27:37Z
Ruang Iklan

Hamas Menepis Dalih Israel Soal Fasilitas Militer di Kamp Pengungsi Lebanon

Hamas dengan tegas membantah klaim Israel yang menuduh kelompok tersebut memiliki instalasi atau kompleks militer di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Bantahan ini muncul menyusul serangan udara Israel yang mematikan di Kamp Pengungsi Ain al-Helweh di Lebanon selatan, yang menewaskan sedikitnya 13 orang pada Selasa, 18 November 2025 malam.

Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya menargetkan "teroris yang beroperasi di kompleks pelatihan Hamas" di wilayah Ain al-Helweh, sebuah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon yang terletak di pinggiran kota pesisir Sidon. Klaim Israel menyebut bahwa fasilitas tersebut digunakan untuk merencanakan serangan terhadap Israel.

Namun, Hamas dengan keras membantah tuduhan tersebut, menyebut klaim Israel sebagai "rekayasa dan kebohongan" yang bertujuan untuk membenarkan agresi kriminalnya. Hamas menegaskan bahwa tidak ada instalasi militer milik mereka di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Sebaliknya, kelompok tersebut menyatakan bahwa lokasi yang diserang merupakan lapangan olahraga terbuka yang digunakan oleh warga kamp, termasuk remaja.

Kementerian Kesehatan Lebanon dan media pemerintah melaporkan bahwa serangan pada 18 November 2025 tersebut menewaskan 13 orang dan melukai beberapa lainnya. Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan drone menghantam sebuah mobil yang diparkir di depan sebuah masjid di kamp Ain al-Helweh. Laporan lain menyebut serangan itu menargetkan sebuah mobil di dekat masjid Khalid bin al-Walid dan sebuah pusat kegiatan dengan nama yang sama. Petugas pemadam kebakaran terlihat berjuang memadamkan api di lantai bawah bangunan yang terbakar, sementara petugas medis mengevakuasi bagian tubuh korban dari lokasi kejadian yang disebut kacau balau.

Serangan ini merupakan yang paling mematikan di Lebanon sejak gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah diberlakukan pada November 2024, setelah berbulan-bulan pertempuran lintas perbatasan. Israel secara rutin melancarkan serangan udara di Lebanon, yang menurut mereka menargetkan fasilitas Hezbollah yang didukung Iran, namun juga menyerang kelompok Hamas di negara itu. Sementara itu, Lebanon telah meluncurkan inisiatif untuk mengumpulkan senjata dari kamp-kamp pengungsi Palestina, termasuk Ain al-Helweh, sebagai bagian dari rencana pembatasan kepemilikan senjata.

Kamp Ain al-Helweh telah menjadi lokasi beberapa insiden kekerasan sebelumnya, termasuk bentrokan pada Agustus 2023 yang menyebabkan belasan orang tewas, mendorong beberapa negara mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya di Lebanon. Pada Oktober 2024, serangan Israel sebelumnya juga menewaskan enam orang, termasuk tiga anak, di kamp tersebut.