:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416891/original/051199000_1763474651-unnamed__4_.jpg)
Lima siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Ihsan di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, mendadak mengalami mual dan lemas setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 November 2025. Peristiwa ini memicu dugaan keracunan makanan dan membuat satu siswa harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Selabatu untuk mendapatkan penanganan medis.
Gejala tersebut, yang meliputi mual, muntah, sakit perut, dan pusing, mulai dirasakan beberapa jam setelah para siswa mengonsumsi menu MBG yang terdiri dari nasi, sayur pakcoy, tempe, nugget ayam, dan buah lengkeng. Kepala MI Al-Ihsan, Euis Muflihah, mengonfirmasi bahwa salah satu siswa kelas lima mengalami kondisi lemah dan muntah-muntah setelah makan. Siswa tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Selabatu sekitar pukul 12.15 WIB.
Kepala Puskesmas Selabatu, drg. Riska Rachmawati, menjelaskan bahwa pasien tunggal yang datang ke puskesmas tersebut didiagnosis mengalami gangguan pencernaan dan tidak dapat langsung dipastikan sebagai kasus keracunan makanan dari menu MBG tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Setelah sekitar setengah jam pemeriksaan, kondisi siswa membaik dan diizinkan pulang dengan dibekali obat-obatan. Selain siswa yang dibawa ke puskesmas, empat siswa lainnya juga mengalami gejala serupa, seperti sakit perut dan pusing ringan, namun ditangani langsung di sekolah oleh wali kelas dengan pemberian air kelapa dan dilaporkan kondisinya membaik. Total ada lima siswa yang mengalami keluhan ini.
Sebagai langkah tindak lanjut, Puskesmas Selabatu bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi telah mengambil sampel menu MBG yang dikonsumsi para siswa, termasuk nasi, sayur pakcoy, tempe, nugget ayam, dan buah lengkeng. Sampel tersebut telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk diuji, dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam waktu satu minggu. Pihak Puskesmas juga telah meninjau sekolah untuk memastikan tidak ada penambahan kasus.
Ketua Satgas MBG Kota Sukabumi, Andri Setiawan, juga membenarkan adanya laporan dugaan keracunan ini dan menyatakan koordinasi segera dilakukan. Kepala dapur penyedia SPPG Sriwedari, Syahid Ramadhan, menyatakan pihaknya belum mengetahui penyebab pasti keluhan kesehatan siswa dan sedang menunggu hasil lab dari puskesmas dan dinas kesehatan. Syahid menambahkan bahwa seluruh proses produksi makanan di dapurnya telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dan selalu memeriksa kualitas serta kuantitas bahan baku. Evaluasi internal juga terus dilakukan untuk memastikan keamanan pangan.