:strip_icc()/kly-media-production/medias/5414872/original/071315400_1763353305-Wiranto_di_pemakaman_istrinya_Rugaiya_Usman.jpeg)
Karanganyar – Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Hj. Rugaiya Usman, istri tercinta dari Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Jenderal (Purn) TNI Wiranto, di kompleks pemakaman keluarga Astana Wukir Sirna Raga, Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025). Wiranto tak kuasa menahan air mata saat mengantar kepergian sang istri untuk terakhir kalinya.
Jenazah Rugaiya Usman, yang meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 15.55 WIB di Bandung setelah sempat menjalani perawatan, diterbangkan dari Jakarta menuju Solo pada pagi hari. Rombongan tiba di kompleks pemakaman di Karanganyar sekitar pukul 09.30 WIB, disambut ratusan pelayat yang terdiri dari keluarga, kerabat, sahabat, relawan, dan sejumlah anggota TNI. Karangan bunga duka cita dari berbagai tokoh nasional, termasuk Presiden Prabowo Subianto, Presiden Ketujuh RI Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, turut memenuhi area pemakaman. Mantan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga terlihat hadir memberikan penghormatan terakhir.
Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dan sederhana, diawali dengan salat jenazah yang dipimpin oleh salah satu cucu almarhumah. Wiranto, yang tampak berdiri di barisan paling depan, terlihat sangat terpukul. Air matanya tak terbendung saat jasad sang istri dimasukkan ke liang lahat. Bahkan, mantan Menko Polhukam itu terlihat beberapa kali menghela napas panjang untuk melepas kepergian belahan jiwanya. Wiranto juga secara langsung turun ke liang lahat untuk memastikan prosesi berjalan sempurna.
Dalam sambutannya sebelum jenazah dikebumikan, Wiranto menyampaikan kerelaan dan keikhlasannya atas kepergian sang istri. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan memberikan perhatian kepada keluarganya. Wiranto juga mengenang sosok Rugaiya Usman sebagai pribadi yang sederhana, keibuan, tidak pernah marah, selalu memperhatikan orang lain, dan selalu tersenyum. Beliau juga disebutkan aktif di bidang keagamaan dan pernah membangun sebuah sekolah di Gorontalo yang mengadopsi model Taruna Nusantara. Wiranto dan Rugaiya Usman telah membina rumah tangga selama 50 tahun dan dikaruniai tiga orang anak serta sembilan cucu.