:strip_icc()/kly-media-production/medias/4747105/original/009598700_1708348089-20240219-Antrian_JakLingko-MER_3.jpg)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan Mikrotrans JakLingko menyusul tingginya keluhan masyarakat terkait perilaku pengemudinya. Ribuan sopir JakLingko akan diwajibkan mengikuti pelatihan ulang.
Menurut data TransJakarta per 12 November 2025, tercatat ada 3.842 pramudi Mikrotrans aktif, dengan 1.127 laporan keluhan masyarakat sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Keluhan paling banyak mencakup perilaku ugal-ugalan sebesar 68 persen, sikap judes atau tidak ramah 22 persen, dan membawa anggota keluarga saat bertugas 10 persen.
Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menjelaskan bahwa program pelatihan ini merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kualitas layanan, bukan sebuah bentuk hukuman. Pemprov DKI juga menjamin tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bagi para sopir lama.
Pelatihan ulang ini akan dipusatkan di Transjakarta Academy, pusat pelatihan dan sertifikasi yang telah beroperasi resmi sejak 1 November 2024. Kurikulum pelatihan mencakup materi Defensive Driving, Service Excellence, Safety & Emergency, Digital Ticketing, dan Etika Profesi. Sertifikasi bagi para peserta akan diterbitkan oleh LSP Transjakarta yang telah berlisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan nomor LSP-2024-001.
Semua sopir lama diwajibkan mengikuti pelatihan ulang sebagai syarat perpanjangan sertifikasi yang berlaku selama tiga tahun. Bagi sopir yang tidak lulus ujian sebanyak dua kali, akan diberikan pelatihan remedial gratis dan opsi untuk dipindahkan ke rute non-Mikrotrans, seperti layanan feeder BRT.
Selain itu, TransJakarta juga menargetkan perekrutan dan pelatihan 1.000 pramudi baru tanpa menggantikan sopir yang sudah ada, guna menambah kapasitas layanan dan memenuhi kebutuhan armada yang berkembang. Program ini juga akan menjadi momentum evaluasi kinerja pengemudi lama, khususnya yang berusia lanjut.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo secara tegas menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan dan memberikan pelatihan kepada para sopir JakLingko yang ugal-ugalan. Pramono menekankan bahwa jika ada sopir yang masih melanggar aturan setelah pelatihan, mereka harus diganti, mengingat banyaknya warga Jakarta yang membutuhkan pekerjaan. Ia juga menyoroti perilaku sopir yang memperlakukan armada JakLingko, yang tarifnya gratis, seolah-olah milik pribadi.
Sebagai bagian dari program peningkatan kualitas layanan, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan peremajaan 100 armada angkot tua menjadi Mikrotrans Electric Vehicle (EV) yang dilengkapi dengan AC, CCTV, GPS, dan fitur keselamatan tambahan.