Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Tiga Meter di Bawah Tanah: Nenek 90 Tahun Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan

2025-11-22 | 23:09 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-22T16:09:02Z
Ruang Iklan

Tiga Meter di Bawah Tanah: Nenek 90 Tahun Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan

Tim SAR gabungan terus berjuang di tengah tantangan cuaca dan medan yang labil dalam operasi pencarian korban bencana tanah longsor yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Bencana yang terjadi pada Minggu, 16 November 2025, sekitar pukul 15.45 WIB ini, dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam durasi cukup lama, menyebabkan tanah jenuh air dan memicu longsoran masif.

Hingga Sabtu, 22 November 2025, data terbaru menunjukkan bahwa 14 jenazah korban telah berhasil ditemukan, terdiri dari 10 jenazah utuh dan 4 bagian tubuh (body part). Sementara itu, 15 warga lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. Sebelumnya, pada 21 November 2025, dilaporkan 12 korban meninggal dunia telah ditemukan dengan 18 orang masih hilang. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah, antara lain Darti (30), Tuwi (50), Esiah (22), Maruni (54), Karti/Tiaryo (64), Lipah (30), serta Warjono Lamar (65). Laporan juga menyebutkan penemuan seorang nenek yang belum teridentifikasi namanya pada 20 November 2025. Selain itu, seorang nenek dan menantu dari korban bernama Maruni juga dilaporkan belum ditemukan pada 20 November 2025. Sebuah video Kompas.TV pada 19 November 2025 juga melaporkan penemuan jenazah perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 60 tahun.

Dampak longsor ini sangat parah, menimbun dan merusak setidaknya 48 rumah warga hingga rata dengan tanah atau hilang, serta 195 rumah lainnya terdampak. Awalnya, diperkirakan sekitar 20 rumah tertimbun material longsor. Akibatnya, sebanyak 1.019 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, termasuk kantor kecamatan Pandanarum dan posko-posko pengungsian lainnya.

Proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi dan Kabupaten Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, serta Forkopimcam. Alat berat dikerahkan untuk membantu membersihkan material longsor yang tebal dan menimbun area pencarian, serta unit K9 juga diterjunkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban. Namun, upaya ini menghadapi kendala serius berupa kondisi tanah yang masih labil dan rentan longsor susulan, terutama saat hujan kembali turun. Tim harus membuat jalur sodetan untuk mengalihkan aliran air demi keselamatan petugas. Pelayanan dasar seperti logistik, pemeriksaan kesehatan, dan pendampingan psikologis juga terus dipastikan bagi para pengungsi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah bertindak cepat dalam meninjau lokasi bencana dan berkoordinasi untuk penanganan yang efektif.