Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Tembok Sekolah Roboh Jakbar: Kesaksian Percikan Api Tiang Listrik yang Mencekam

2025-11-22 | 08:47 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-22T01:47:36Z
Ruang Iklan

Tembok Sekolah Roboh Jakbar: Kesaksian Percikan Api Tiang Listrik yang Mencekam

Tembok pembatas antara SDN 01, SDN 02, dan SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, ambruk pada Kamis, 20 November 2025, sekitar pukul 17.35 WIB. Insiden tersebut menimpa empat unit sepeda motor warga dan sebuah tiang listrik, yang kemudian sempat mengeluarkan percikan api. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini, meskipun warga sempat panik.

Cici (51), seorang warga sekaligus pemilik warung yang berada tepat di depan lokasi kejadian, menceritakan detik-detik menegangkan saat tembok setinggi tiga meter itu runtuh. Ia mengaku sudah melihat tanda-tanda tembok tersebut akan roboh. "Waktu itu panik. Jadi sebelum roboh, emang udah tahu, kelihatan mau roboh. Udah goyah tuh temboknya. Saya lagi diam di depan warung kan, (lihat ke tembok) kayaknya mau roboh gitu," ujar Cici kepada wartawan pada Jumat (21/11/2025). Melihat kondisi tembok yang semakin goyah, Cici spontan berlari masuk ke dalam rumahnya untuk menyelamatkan diri. "Terus saya lari ke dalam (rumah)," kata Cici.

Robohnya tembok tidak hanya menimpa empat unit sepeda motor yang terparkir di lokasi, tetapi juga menarik tiang listrik yang berdiri mepet dengan rumah Cici, menyebabkan kabel-kabel listrik tertarik ke bawah dan mengeluarkan percikan api. Akibatnya, Cici dan keluarganya belum diizinkan masuk ke dalam rumah karena khawatir akan risiko bahaya listrik. "Ada (percikan api), itu kabel di tiang yang tinggi. Makanya masih enggak boleh masuk (rumah)," imbuh Cici. Selain itu, aktivitas berdagang Cici terhenti, dan atap asbes rumahnya kini bocor karena kerusakan yang diakibatkan oleh tiang listrik yang tertarik. "Motor (tertimpa tembok), terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga kan. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat aja tuh asbes atas, padahal baru dibenerin, jadi bocor kena tiang (listrik)," keluhnya.

Warga lain, Heni (55), menduga robohnya tembok disebabkan oleh kombinasi struktur tembok yang rapuh dan tekanan dari tumpukan lumpur hasil galian proyek renovasi sekolah di bagian dalam tembok, yang diperparah oleh guyuran hujan deras beberapa hari terakhir. "Kayaknya gara-gara lumpur di dalam, terus kan hujan juga ya," kata Cici. Heni menambahkan, "Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi, kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok), makanya roboh."

Insiden ini juga menyebabkan akses gang warga tertutup oleh reruntuhan tembok, sehingga warga harus mencari jalur alternatif untuk melintas. Anak-anak yang sedang bermain di dekat lokasi kejadian sempat panik namun berhasil menyelamatkan diri melalui gang kecil.

Cici berharap agar kerugian materiil yang dialaminya dapat diganti oleh pihak terkait, khususnya pelaksana proyek renovasi sekolah, serta meminta agar lokasi kejadian segera dibersihkan agar warga dapat kembali beraktivitas normal. Menanggapi hal ini, Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Decky Ohei, memastikan bahwa pihak kontraktor, Jaya Konstruksi (JAKON), dan dinas terkait akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian material dan moral yang dialami warga. Pertanggungjawaban tersebut tidak hanya mencakup kerusakan motor dan bangunan warga, tetapi juga kerugian ekonomi lainnya.