:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415571/original/087265000_1763378883-1000766282.jpg)
Kepolisian Resor Mesuji berhasil membongkar kasus perampokan fiktif yang dilaporkan seorang sopir truk di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang-Kayu Agung (Terpeka) KM 234 jalur A, Kabupaten Mesuji, Lampung. Sopir bernama Soni Ramdhani (40) sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan bersenjata pada Minggu dini hari, 16 November 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, dengan kerugian uang jalan sebesar Rp 9 juta dan satu unit ponsel.
Dalam laporannya, Soni menuturkan bahwa ia dihentikan oleh tiga orang tak dikenal yang kemudian menodongkan senjata api ke lehernya. Ia juga mengaku dipukul, lalu tangan dan kakinya diikat menggunakan lakban, serta matanya ditutup seolah-olah dirinya adalah korban perampokan dan penganiayaan.
Namun, hasil penyelidikan mendalam oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Mesuji mengungkap bahwa peristiwa tersebut hanyalah rekayasa belaka. Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M Prenanta Al Ghazali, menjelaskan bahwa setelah mengumpulkan bukti-bukti dan petunjuk di lokasi kejadian, tidak ditemukan adanya indikasi perampokan. Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Firdaus, juga memastikan bahwa laporan Soni Ramdhani adalah akal-akalan setelah uang jalannya ludes untuk judi online.
Soni Ramdhani mengakui bahwa uang jalan sebesar Rp 9 juta yang seharusnya digunakan untuk operasional perjalanan, telah dihabiskannya untuk bermain judi slot. Ia diketahui menerima total uang jalan Rp 17 juta dari perusahaannya untuk mengantar muatan dari Cikarang menuju Provinsi Sumatera Utara. Karena kehabisan uang dan merasa panik, Soni merencanakan skenario perampokan palsu ini dengan harapan perusahaannya akan mengirimkan dana tambahan. Soni bahkan secara sengaja mengikat tangan dan kakinya sendiri menggunakan lakban serta menutup wajahnya untuk meyakinkan pihak tol dan petugas kepolisian bahwa ia benar-benar dirampok.
Saat ini, Soni Ramdhani telah diamankan di Mapolres Mesuji untuk pemeriksaan lebih lanjut atas perbuatannya membuat laporan palsu.