Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Realisasi Investasi Bontang: PMDN Kuasai 96%, Modal Lokal Berjaya

2025-11-22 | 02:24 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T19:24:37Z
Ruang Iklan

Realisasi Investasi Bontang: PMDN Kuasai 96%, Modal Lokal Berjaya

Kota Bontang, Kalimantan Timur, kembali menunjukkan dominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam realisasi investasinya sepanjang triwulan III tahun 2025. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang mencatat total realisasi investasi mencapai Rp821,53 miliar. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau sekitar 96,05 persen, senilai Rp789 miliar, berasal dari PMDN. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) hanya menyumbang Rp32,43 miliar atau sekitar 3,95 persen.

Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, menegaskan bahwa dominasi investasi dalam negeri ini mencerminkan tingginya kepercayaan pelaku usaha lokal terhadap stabilitas ekonomi dan kemudahan berusaha di Bontang. Ia menambahkan bahwa iklim investasi di Kota Bontang terbukti sehat dan kondusif, mendorong pelaku usaha lokal untuk terus berinvestasi di berbagai sektor. Realisasi investasi triwulan III 2025 ini telah mencapai 75,85 persen dari target tahunan Rp2,5 triliun.

Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi penyumbang terbesar PMDN dengan kontribusi mencapai 93,20 persen. Sektor-sektor lain yang turut berkontribusi signifikan pada PMDN meliputi transportasi, pergudangan, dan komunikasi (2,51 persen), usaha jasa lainnya (1,78 persen), perdagangan dan reparasi (1,36 persen), serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya (0,55 persen). Untuk PMA, kontribusi terbesar datang dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (68,83 persen), diikuti industri makanan (27,99 persen).

Secara geografis, Kecamatan Bontang Utara masih menjadi pusat utama aktivitas investasi, menyerap Rp785,97 miliar atau 95,67 persen dari total realisasi triwulan III. Hal ini disebabkan oleh keberadaan kawasan industri yang terpusat di wilayah tersebut. Realisasi investasi ini juga berhasil menyerap 307 tenaga kerja Indonesia dan 10 tenaga kerja asing dari 330 proyek yang berjalan.

Pemerintah Kota Bontang, melalui DPMPTSP, terus berupaya memperkuat iklim investasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan perizinan, promosi investasi, serta memberikan kemudahan, kepastian, dan transparansi bagi investor. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengoptimalkan reformasi pelayanan perizinan berbasis digital untuk memangkas birokrasi. Selain itu, DPMPTSP juga mendorong diversifikasi investasi ke sektor-sektor baru yang berkelanjutan dan telah menyiapkan 18 peluang investasi yang siap ditawarkan kepada calon investor. Kesiapan pemerintah daerah juga terlihat dalam mendukung proyek strategis seperti pembangunan pabrik Soda Ash pertama di Indonesia oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di kawasan industri Bontang. Meskipun demikian, tingkat kepatuhan pelaku usaha dalam pelaporan kegiatan investasi (LKPM) masih perlu ditingkatkan, yang saat ini baru mencapai 44,17 persen.