Notification

×

Iklan

Iklan

Penemuan PBB: Dinding Israel Didirikan di Wilayah Kedaulatan Lebanon

2025-11-15 | 19:36 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-15T12:36:48Z
Ruang Iklan

Penemuan PBB: Dinding Israel Didirikan di Wilayah Kedaulatan Lebanon

Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) telah menemukan dua tembok beton yang dibangun oleh militer Israel di dalam wilayah Lebanon selatan, di dekat Garis Biru, garis demarkasi yang diakui PBB antara kedua negara. Penemuan ini dikonfirmasi UNIFIL pada Jumat, 14 November 2025, dan disebut sebagai pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 serta kedaulatan Lebanon.

Menurut pernyataan UNIFIL, pengawas perdamaian melakukan survei geospasial pada bulan Oktober 2025 terhadap tembok T-beton yang didirikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di sebelah barat daya desa Yaroun, Lebanon selatan. Survei tersebut mengkonfirmasi bahwa tembok itu melintasi Garis Biru, membuat lebih dari 4.000 meter persegi wilayah Lebanon tidak dapat diakses oleh penduduk setempat.

Pada bulan November, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengamati adanya pembangunan tembok T-beton tambahan di area yang sama. Survei lanjutan kemudian mengkonfirmasi bahwa bagian tembok yang terletak di tenggara Yaroun juga melintasi Garis Biru. UNIFIL telah memberi tahu IDF mengenai temuan awal dan meminta agar penghalang tersebut dipindahkan, dan akan secara resmi memberitahu IDF tentang pelanggaran terbaru ini.

UNIFIL menekankan bahwa keberadaan dan pembangunan Israel di wilayah Lebanon merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701 dan kedaulatan serta integritas teritorial Lebanon. Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian permusuhan antara Hizbullah dan Israel, serta pembentukan zona bebas senjata antara Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon. Misi tersebut kembali menyerukan Israel untuk sepenuhnya menghormati Garis Biru dan menarik diri dari semua area di utara garis tersebut.

Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Jumat, 14 November 2025, membantah klaim tersebut. IDF menyatakan bahwa tembok yang pembangunannya dimulai pada tahun 2022 itu tidak melintasi Garis Biru. Militer Israel mengklaim sedang memperkuat penghalang di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Tembok T-beton adalah balok beton berat dan berdiri bebas yang sering digunakan oleh pasukan militer sebagai penahan visual atau untuk membatasi pergerakan kendaraan dan orang.

Penemuan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Lebanon selatan, dengan militer Israel mengintensifkan serangan udara harian di wilayah Lebanon, yang menargetkan anggota dan infrastruktur Hizbullah. Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam pada Kamis lalu telah menyerukan penghentian eskalasi militer Israel di selatan, memperingatkan bahwa hal itu menimbulkan ancaman bagi stabilitas regional. Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon telah bertahan selama hampir setahun, namun kedua belah pihak terus saling menuduh melakukan pelanggaran. Israel mengklaim Hizbullah melakukan reorganisasi di selatan negara itu, sementara Angkatan Udara Israel terus melakukan serangan di Lebanon.