Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Pakubuwono XIV Bentuk Bebadan Keraton Surakarta: Kolaborasi Bangsawan dan Profesional untuk Masa Depan

2025-11-21 | 04:23 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T21:23:07Z
Ruang Iklan

Pakubuwono XIV Bentuk Bebadan Keraton Surakarta: Kolaborasi Bangsawan dan Profesional untuk Masa Depan

Surakarta—Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV Hamengkunegoro, secara resmi menetapkan susunan Bebadan Karaton yang baru pada Rabu (19/11/2025). Penetapan ini dilakukan empat hari setelah penobatannya pada Sabtu (15/11/2025), menandai babak baru kepemimpinan di Keraton Surakarta.

Struktur Bebadan Karaton yang baru ini dirancang untuk memperkuat tata kelola, memulihkan marwah lembaga budaya tertua di Jawa tersebut, serta memadukan unsur adat, akademisi, dan profesional. KPA Singonagoro, juru bicara SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro, menjelaskan bahwa pembaruan ini menjadi langkah strategis raja dari kalangan Gen Z tersebut.

Dalam formasi yang telah disahkan, sejumlah tokoh penting ditunjuk untuk mengisi berbagai posisi. KPAA Sugeng Nugroho Dwijonagoro mengemban tugas sebagai Sekretaris Pribadi raja. Sementara itu, untuk memperkuat legitimasi dan regulasi adat, Lembaga Hukum Raja dikukuhkan dengan diisi oleh KP Teguh Satya Bhakti, seorang mantan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, dan pengacara KP Sionit T. Martin Gea.

Susunan Pangageng, sebagai pilar kepemimpinan keraton, juga mengalami perubahan signifikan. GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani ditunjuk sebagai Pangageng Sasana Wilapa, sementara KGPHAP Dipokusumo menjabat sebagai Pangageng Parentah Karaton. Posisi Pangageng Keputren diisi oleh GKR Alit, Pangageng Kasentanan oleh KGPHAP Benowo, Pangageng Kebudayaan dan Pariwisata oleh GKR Devi Lelyana Dewi, dan Pangageng Kahartaan oleh KRAy Febri Dipokusumo.

Para sesepuh dan tokoh adat ditempatkan di jajaran Paranpara Nata sebagai penasihat utama raja, menunjukkan penghormatan mendalam terhadap kebijaksanaan leluhur. Di sisi lain, kalangan profesor dan pakar multidisiplin dimasukkan dalam jajaran staf khusus raja untuk memperkuat modernisasi tata kelola keraton. GKR Timoer Rumbai juga menegaskan bahwa kepemimpinan baru ini tidak akan menggunakan bebadan lama dan akan tetap berjalan meskipun ada penolakan dari sebagian kerabat. Langkah ini menandai dimulainya implementasi program kerja Pakubuwono XIV yang berfokus pada pembenahan internal dan revitalisasi peran Keraton sebagai pusat peradaban Jawa.