
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan apresiasi tinggi terhadap film 'NIA' karya sineas Aditya Gumay, serta berharap dukungan penuh dari masyarakat Indonesia. Apresiasi ini disampaikan usai Fadli Zon menghadiri penayangan perdana film tersebut di Bioskop XXI Plaza Senayan, Jakarta, pada Jumat (14/11) kemarin.
Fadli Zon menilai bahwa film 'NIA' memuat pesan sosial yang kuat dan relevan dengan realitas sosial saat ini. Ia menekankan pentingnya kisah tragis yang menimpa Nia Kurnia Sari untuk diangkat ke layar lebar sebagai pengingat akan bahaya narkoba yang dapat memicu tindakan kriminal. "Ini adalah pesan moral di balik itu, kisah tragis yang sangat luar biasa mengharukan. Mudah-mudahan peristiwa-peristiwa ini tidak terulang kembali, dan mudah-mudahan kita dapat memetik pelajaran hikmah tentang apa yang terjadi di belakang film Nia ini," ujar Fadli Zon dalam keterangannya.
Film 'NIA' diadaptasi dari kisah nyata seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, bernama Nia Kurnia Sari, yang menjadi korban kejahatan keji. Nia merupakan tulang punggung keluarga yang berjuang membantu ibunya yang sakit. Tragedi menimpa Nia ketika ia menjadi korban tindak kejahatan seorang pemuda pecandu narkoba dalam perjalanan pulang, dan jasadnya ditemukan setelah tiga hari menghilang. Ruben Onsu bertindak sebagai produser eksekutif untuk film ini.
Kementerian Kebudayaan memberikan dukungan penuh terhadap film ini sebagai bagian dari upaya promosi sinema nasional yang sarat pesan sosial. Menbud Fadli Zon secara pribadi juga turut berperan sebagai pemuka adat dalam film tersebut. Ia berharap masyarakat dapat mendukung film 'NIA' saat tayang nanti. "Saya pribadi juga akan menontonnya kembali, karena ini sangat dekat dengan realitas sosial kita, terlebih bagi mereka yang memiliki anak perempuan," imbuhnya. Film 'NIA' dijadwalkan akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.