:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420925/original/099658500_1763825790-168607.jpg)
Kabupaten Sukabumi dilanda dua kejadian tanah longsor serius dalam waktu berdekatan pada hari Sabtu, 22 November 2025, dipicu oleh hujan deras berintensitas tinggi. Dampak paling signifikan dari bencana ini adalah kerusakan parah pada satu rumah warga.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengonfirmasi insiden tersebut. Peristiwa longsor pertama dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Kampung Lembah Duhur RT. 06/01, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu. Hujan deras yang mengguyur dalam waktu lama menyebabkan tebing penahan tanah tak sanggup menahan debit air, hingga material longsor menerjang dan mengakibatkan kerusakan berat pada rumah milik Ujang.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, longsor kedua melanda Desa Kalapanunggal, Kecamatan Kalapanunggal. Longsoran di lokasi kedua ini melibatkan tebing tinggi dengan dimensi panjang sekitar 15 meter dan ketinggian 10 meter. Beruntung, dalam kedua peristiwa longsor tersebut, tidak ada laporan mengenai korban luka maupun jiwa.
Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini dalam status siaga mengingat prakiraan cuaca buruk masih akan berlanjut. Daeng Sutisna mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi, sesuai peringatan dini dari BMKG. Hingga Sabtu malam, wilayah Kabupaten Sukabumi masih diguyur hujan. Tim Pusdalops BPBD juga tetap siaga penuh dengan personel dan peralatan tanggap darurat.