Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Khofifah Soroti Dilema Semeru: Huntap Tersedia, Warga Pilih Bertahan di Zona Merah

2025-11-21 | 04:35 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T21:35:51Z
Ruang Iklan

Khofifah Soroti Dilema Semeru: Huntap Tersedia, Warga Pilih Bertahan di Zona Merah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru sebenarnya telah mendapatkan fasilitas hunian tetap (huntap) sebagai upaya mitigasi pasca-bencana. Namun, dia menyoroti masih banyak di antara mereka yang memilih untuk kembali atau bertahan tinggal di zona merah. Khofifah menjelaskan, hunian tetap ini telah dibangun sejak tahun 2022 bagi warga yang terdampak erupsi besar Semeru pada tahun tersebut, dengan mayoritas pemegang KTP Lumajang.

Keputusan warga untuk tetap berada di zona berbahaya tersebut, menurut Khofifah, sebagian besar disebabkan oleh lokasi pekerjaan mereka yang berdekatan dengan area terdampak. Mayoritas warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro mengandalkan mata pencarian sebagai penambang pasir dan petani, yang lokasinya berada di wilayah rawan tersebut. Ketiadaan pekerjaan membuat warga yang sebelumnya menempati hunian tetap memilih kembali ke rumah masing-masing di Sumbersari yang lebih dekat dengan lahan pertanian.

Pernyataan ini kembali mengemuka menyusul erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 November 2025, pukul 16.00 WIB, yang meluncurkan awan panas sejauh 7 kilometer. Erupsi tersebut mengakibatkan sedikitnya 956 jiwa mengungsi di berbagai lokasi di Kabupaten Lumajang, termasuk SD 04 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, dan Masjid Ar-Rahman. Ratusan rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, juga dilaporkan rusak parah akibat material vulkanik.

Khofifah menekankan pentingnya masyarakat untuk mematuhi arahan petugas demi menjaga keselamatan bersama, mengingat status Gunung Semeru telah dinaikkan menjadi Level IV (Awas). Upaya evakuasi di zona merah Semeru disebut berjalan semakin cepat dan tertib seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya erupsi. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang, BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus bersiaga untuk melakukan mitigasi, memantau aktivitas vulkanik, serta menyiapkan fasilitas evakuasi. Pemerintah juga akan mencari solusi agar warga di zona merah mau pindah ke hunian tetap.