Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Kesaksian Dramatis: Pendaki Terjebak Erupsi Semeru di Ranu Kumbolo

2025-11-21 | 11:12 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T04:12:20Z
Ruang Iklan

Kesaksian Dramatis: Pendaki Terjebak Erupsi Semeru di Ranu Kumbolo

Ratusan pendaki yang sempat terjebak di kawasan Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru meletus pada Rabu sore, 19 November 2025, berhasil dievakuasi dengan selamat pada Kamis, 20 November 2025. Peristiwa erupsi yang memicu lontaran awan panas guguran sejauh belasan kilometer ini sempat menimbulkan kepanikan di kalangan keluarga para pendaki, meskipun lokasi Ranu Kumbolo dipastikan aman dari dampak langsung.

Total 187 orang berada di Ranu Kumbolo, yang terdiri dari 137 pendaki, 1 petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), 2 anggota Sahabat Volunteer Semeru (Saver), 7 anggota Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST), 15 porter, dan 6 anggota tim dari Kementerian Pariwisata. Mereka tiba di Ranu Kumbolo pada Rabu malam, sekitar pukul 19.00 WIB, tanpa menyadari adanya aktivitas erupsi.

Fathur Rozzi, seorang pendaki asal Surabaya, bersama rombongannya mengaku baru mengetahui informasi erupsi pada Kamis pagi dari pemandu mereka. Meskipun informasi erupsi Gunung Semeru telah menyebar luas, kondisi di Ranu Kumbolo dipastikan aman karena material erupsi dan awan panas guguran bergerak ke arah selatan dan tenggara, sementara posisi Ranu Kumbolo berada di sisi utara gunung. "Di Ranu Kumbolo itu aman. Semua pendaki di sini aman semua," ujar Fathur.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa proses evakuasi tidak dapat dilakukan segera pada Rabu malam karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, seperti hujan deras, kabut tebal, jalur licin, dan rawan longsor. Oleh karena itu, seluruh pendaki diimbau untuk bermalam di Ranu Kumbolo dan tetap tenang.

Proses evakuasi dimulai pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dengan para pendaki diarahkan turun menuju Ranupani, titik awal dan akhir jalur pendakian resmi Gunung Semeru. Evakuasi dilakukan dalam tiga kloter dengan pendampingan ketat dari petugas BB TNBTS, Basarnas, dan PPGST. Kloter terakhir dilaporkan tiba di Ranupani sekitar pukul 14.30 WIB pada Kamis.

Beberapa pendaki mengungkapkan rasa haru mereka saat akhirnya bisa menghubungi keluarga setelah mendapatkan sinyal. Mereka menerima banyak pesan dan telepon dari keluarga yang khawatir sejak informasi erupsi tersebar. Salah satu pendaki, Afas, bahkan menyatakan tidak kapok dan ingin kembali mendaki Ranu Kumbolo jika situasi sudah kembali normal.

Sebagai tindak lanjut, Balai Besar TNBTS secara resmi menutup seluruh aktivitas pendakian Gunung Semeru hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan ini dilakukan seiring dengan peningkatan status Gunung Semeru menjadi Awas (Level IV) pada Kamis pukul 17.00 WIB. Masyarakat dan wisatawan juga diimbau untuk mematuhi rekomendasi zona bahaya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan menjauhi area aliran sungai Besuk Kobokan.