Notification

×

Iklan

Iklan

Keracunan Massal MBG Hantam 50 Pelajar Bogor Selatan, Misteri Sumber Kont

2025-11-15 | 10:52 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-15T03:52:17Z
Ruang Iklan

Keracunan Massal MBG Hantam 50 Pelajar Bogor Selatan, Misteri Sumber Kont

Lima puluh pelajar dari sejumlah sekolah dasar dan satu sekolah menengah kejuruan di wilayah Bogor Selatan diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat, 14 November 2025. Para pelajar tersebut mengeluhkan mual, muntah, diare, buang air besar berdarah atau berlendir, demam, pusing, menggigil, berkeringat, dan nyeri perut. Gejala-gejala ini muncul cepat, sekitar 10 hingga 30 menit setelah makanan dikonsumsi.

Insiden ini melibatkan siswa dari lima sekolah, yaitu SD Batutulis 1, SD Batutulis 2, SD Batutulis 3, SD Lawanggintung, dan SMK PUI. Mereka mendapatkan penanganan medis di tiga puskesmas, yakni Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Bondongan, dan Puskesmas Lawanggintung. Dari total korban, satu pasien dirujuk ke RS Ummi dan empat pasien lainnya ke RS Melania, sementara sebagian besar siswa yang sempat dirawat telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.

Menu MBG yang dibagikan berasal dari satu dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Batutulis 08 atau La Isola. Makanan tersebut terdiri dari nasi, ayam bakar, tumis jagung-wortel, susu kotak, dan keripik tempe. Seorang guru dan Satgas Pelajar SMK PUI, Rangga Putra, mengungkapkan adanya bau tak sedap seperti bau bangkai dari bagian bawah ayam bakar yang ia cicipi untuk memastikan keamanan sebelum dibagikan kepada siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyatakan bahwa tim kesehatan sedang menelusuri sumber penyebab keracunan dan telah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan serta spesimen siswa. Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menyoroti bahwa SPPG 08 Batutulis merupakan penyedia baru dan belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan, dengan pelatihan yang baru dijadwalkan keesokan harinya.

Anggota DPRD Kota Bogor Dapil Bogor Selatan, Dedi Mulyono, menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta Pemerintah Kota Bogor bertindak cepat. Ia menilai dugaan ayam kurang matang menunjukkan lemahnya kontrol kualitas di dapur SPPG. Dedi juga menyoroti bahwa dari 55 SPPG di Kota Bogor, hanya lima yang telah memiliki SLHS. Pihak SPPG Batutulis, melalui Kepala SPPG Budi, mengklaim dapur mereka melayani 15 sekolah dan telah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan menggunakan bahan-bahan baru. Dinas Kesehatan Kota Bogor memastikan bahwa SPPG Batutulis 08 telah mendistribusikan sebanyak 3.992 porsi makanan ke 17 sekolah melalui tiga kloter pada hari itu.