Notification

×

Iklan

Iklan

Hamangkunegoro Dikukuhkan sebagai SISKS Pakubuwono XIV: Babak Baru Kepemimpinan Keraton Surakarta

2025-11-15 | 17:11 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-15T10:11:49Z
Ruang Iklan

Hamangkunegoro Dikukuhkan sebagai SISKS Pakubuwono XIV: Babak Baru Kepemimpinan Keraton Surakarta

SOLO - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram, yang juga dikenal sebagai Gusti Purbaya, resmi dinobatkan sebagai Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang baru, pada Sabtu, 15 November 2025. Upacara penobatan ini, yang dikenal sebagai "Jumeneng Dalem Nata Binayangkare" atau kenaikan takhta, berlangsung di Siti Hinggil Keraton Surakarta.

Prosesi sakral dimulai dengan upacara tertutup di Dalem Ageng Prabasuyasa, yang hanya dapat disaksikan oleh para pemangku adat. Setelah itu, KGPAA Hamangkunegoro melangkah keluar dari Prabasuyasa menuju Siti Hinggil dengan diiringi alunan gamelan dan barisan prajurit serta drumband keraton. Dalam momen puncak, KGPAA Hamangkunegoro, mengenakan busana takwa berwarna fushia dan jarik batik motif parang barong, tiba di Bangsal Manguntur Tangkul. Di hadapan keluarga besar dalem, abdi dalem, dan tamu undangan, lulusan S1 Fakultas Hukum Undip tersebut membacakan "sabda dalem" (titah raja) dan mengucapkan sumpah di atas Watu Gilang, sebuah batu keramat yang memiliki makna sakral bagi para raja Mataram untuk meneguhkan legitimasi kepemimpinannya.

Dalam sabdanya, SISKS Pakubuwono XIV mengikrarkan tiga janji besar: menjalankan kepemimpinan berdasarkan syariat Islam dan paugeran (aturan adat) keraton secara adil, mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia secara lahir batin dan berbakti kepada negara, serta melestarikan budaya Jawa peninggalan dinasti Mataram, khususnya raja-raja Keraton Surakarta. Ia mendeklarasikan dirinya dengan gelar lengkap Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakkoe Boeowoeno Senapati ing Ngalaga Ngandurrachman Sayyidin Panatagama Kang Jumeneng Kaping XIV. Usai pembacaan ikrar, Pakubuwono XIV Purbaya duduk di dampar (takhta), dan gamelan Monggang pun langsung mengalun di Sitihinggil.

Acara penobatan ini dilanjutkan dengan kirab Jumenengan menggunakan kereta kencana khusus raja, Garuda Kencana, yang dihiasi bunga warna-warni indah. Kirab akan mengelilingi Kota Solo mengikuti rute kirab pusaka saat malam 1 Sura, menegaskan perjalanan simbolis dari kedaton menuju ruang-ruang kebudayaan yang menjadi identitas Keraton Surakarta.

Penobatan ini berlangsung di tengah dinamika internal keraton yang kompleks. Sebelumnya, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan, sempat meminta agar prosesi jumenengan ditunda. Permintaan penundaan ini didasarkan pada masa berkabung 40 hari atas wafatnya SISKS Pakubuwono XIII dan fokus pada pembahasan suksesi. Namun, upacara tetap dilaksanakan sesuai rencana. Putri Pakubuwono XIII sekaligus juru bicara keraton, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, mengklaim bahwa acara jumenengan telah berlangsung sesuai aturan adat dan paugeran. Dualisme kepemimpinan juga mencuat dengan klaim serupa dari kakak Hamangkunegoro, KGPH Hangabehi, yang juga menamakan dirinya SISKS Pakubuwono XIV. Meski demikian, prosesi penobatan Hamangkunegoro sebagai Pakubuwono XIV tetap berjalan dan menjadi tonggak sejarah baru bagi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.