Notification

×

Iklan

Iklan

Geger Penganiayaan Siswa SPN oleh Oknum Polisi Dipicu Rokok: Polda NTT Ungkap Fakta Sebenarnya

2025-11-19 | 01:52 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T18:52:11Z
Ruang Iklan

Geger Penganiayaan Siswa SPN oleh Oknum Polisi Dipicu Rokok: Polda NTT Ungkap Fakta Sebenarnya

Insiden penganiayaan terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh seorang seniornya, Bripda Torino Tobo Dara, telah menjadi viral di media sosial dan mendapat atensi serius dari Kepolisian Daerah NTT. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 13 November 2025, dan diduga dipicu oleh persoalan rokok.

Video berdurasi 26 detik yang merekam aksi kekerasan tersebut menunjukkan Bripda Torino Tobo Dara, yang juga disebut dengan inisial Bripda TT, memukul dua siswa SPN berinisial KLK dan JSU secara membabi buta di bagian wajah, perut, dan sekujur tubuh, bahkan menendang para korban. Bripda Torino, seorang personel Ditsamapta Polda NTT, dilaporkan kesal setelah memergoki kedua siswa tersebut merokok.

Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, membenarkan kejadian ini dan menegaskan bahwa kasus tersebut sedang ditangani secara profesional dan transparan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda NTT. Kapolda NTT, Irjen Rudi Darmoko, memberikan atensi penuh dan mengendalikan langsung proses penanganan kasus ini.

Sebagai tindak lanjut, Bripda Torino Tobo Dara telah ditempatkan di tempat khusus (patsus) sebagai langkah disiplin awal. Tak hanya itu, Bripda Gilberth H.D.R. Puling, rekan Bripda Torino yang merekam aksi penganiayaan tersebut menggunakan ponsel, juga turut diproses dan ditempatkan di patsus.

Polda NTT menyatakan tidak akan memberikan toleransi terhadap pelanggaran disiplin maupun etika, khususnya yang berkaitan dengan tindakan kekerasan. Pemeriksaan medis terhadap kedua korban, KLK dan JSU, dilaporkan tidak menunjukkan adanya luka atau memar yang signifikan pada tubuh mereka.

Pihak keluarga kedua siswa korban telah mendatangi Mapolda NTT dan setelah melalui komunikasi persuasif, mereka menyatakan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polda NTT. Polda NTT berkomitmen menjadikan penanganan kasus ini sebagai contoh nyata penerapan nilai "Asah, Asih, Asuh" dalam pembinaan personel, sekaligus menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di lingkungan Polri. Bripda Torino Tobo Dara sendiri diketahui lahir di Kupang pada 19 November 2004 dan baru dilantik sebagai anggota Polri pada 12 Februari 2025, yang berarti ia baru menjabat selama sekitar 9 bulan.