:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420693/original/092608200_1763800133-1000778701.jpg)
Kepolisian telah mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan sadis seorang ayah oleh anak kandungnya di Bandar Lampung, yang terjadi pada Jumat, 21 November 2025. Pelaku, Rustam (37), yang saat ini masih dalam pengejaran, diketahui telah mengidap gangguan kejiwaan selama belasan tahun.
Peristiwa tragis ini menimpa Marso (67), ayah kandung Rustam, di kediaman mereka di Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, tepatnya di Gang Pendowo, Rajabasa Jaya. Korban ditemukan tak bernyawa dalam posisi terduduk di ruang tamu dengan luka sayat mendalam di bagian leher yang nyaris putus, diduga akibat sabetan senjata tajam.
Menurut keterangan Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, fakta mengenai gangguan kejiwaan pelaku terungkap dari informasi masyarakat sekitar dan keluarga. Rustam disebut telah mengalami gangguan kejiwaan dan depresi sejak belasan tahun lalu. Ia bahkan pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Lampung dan memiliki "kartu kuning" dari RSJ, namun perawatannya sempat tidak dilanjutkan karena pihak keluarga, khususnya sang ayah, meyakini kondisinya sudah membaik.
Beberapa waktu sebelum insiden pembunuhan, pelaku juga sempat membuat warga resah karena memecahkan kaca jendela rumah. Keluarga juga mengungkapkan perilaku aneh lainnya, seperti adanya lubang sedalam sekitar satu meter di kamar Rustam yang disebut sebagai "kolam ikan", yang sempat ditutup namun digali kembali oleh pelaku.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB ketika korban, Marso, menemui Rustam di dapur belakang rumah untuk mengajaknya bekerja ke kebun milik korban di Pesisir Barat. Ajakan tersebut ditolak Rustam dengan marah-marah, yang kemudian memicu pertengkaran. Pelaku lalu masuk ke dalam kamar dan kembali membawa sebilah golok. Tanpa banyak bicara, Rustam mendorong paksa Marso hingga terduduk di kursi, kemudian menebas leher ayahnya. Aksi keji ini disaksikan oleh cucu korban, Yunus Setiawan, dan menantu korban, Sri Rahayu, yang panik dan melarikan diri melalui pintu belakang.
Setelah menghabisi ayahnya, Rustam segera melarikan diri ke arah persawahan dengan membawa golok yang digunakannya. Hingga saat ini, polisi masih terus memburu Rustam dan mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat keberadaan pelaku. Jenazah Marso telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk keperluan visum.