Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Bontang Genjot Rp 2,5 Triliun Investasi: Kunci Diversifikasi Ekonomi Tahun Ini

2025-11-22 | 16:40 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-22T09:40:17Z
Ruang Iklan

Bontang Genjot Rp 2,5 Triliun Investasi: Kunci Diversifikasi Ekonomi Tahun Ini

Pemerintah Kota Bontang tengah gencar mendorong diversifikasi ekonomi daerah dengan membidik investasi sebesar Rp 2,5 triliun sepanjang tahun 2025. Target ambisius ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada sektor migas, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi investasi di Bontang tercatat mencapai sekitar Rp 821 miliar, atau sekitar 44,17 persen dari target tahunan yang telah ditetapkan. Meskipun masih memerlukan upaya ekstra untuk mencapai target penuh, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, menyatakan optimisme bahwa target tersebut akan tercapai, bahkan berpotensi terlampaui.

Aspiannur menjelaskan bahwa capaian ini merupakan cerminan dari iklim investasi yang semakin kondusif di Bontang serta komitmen kuat dari para pelaku usaha. Pemkot Bontang berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan guna menarik minat investor.

Dalam upaya diversifikasi, Bontang tidak lagi ingin hanya bergantung pada industri besar seperti energi dan pupuk. Pemerintah daerah kini aktif mendorong penanaman modal yang lebih variatif dan berkelanjutan. Sektor-sektor baru yang menjadi fokus termasuk industri soda ash, yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan, serta pengolahan limbah B3, farmasi, biodiesel, pengolahan rumput laut, hingga industri pulp dan kertas. Selain itu, sektor yang berbasis bahan baku soda ash seperti kaca, keramik, dan panel surya juga menjadi target. Pemerintah kota juga berupaya memperkuat sektor perikanan, pertanian, perdagangan, jasa, dan pariwisata.

Untuk mendukung iklim investasi, Pemkot Bontang melalui DPMPTSP telah menerapkan reformasi pelayanan perizinan berbasis daring yang terintegrasi secara digital. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat, mengefisienkan, dan membuat proses perizinan lebih transparan. Hingga 22 Oktober 2025, sebanyak 2.489 Nomor Induk Berusaha (NIB) telah diterbitkan oleh DPMPTSP Bontang. Aspiannur menegaskan komitmen Pemkot Bontang untuk terus mendorong investasi yang benar-benar menyentuh masyarakat, dengan mempercepat perizinan dan meningkatkan kualitas infrastruktur.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi tulang punggung investasi di Bontang, menyumbang sekitar Rp 789,1 miliar atau 96,05 persen dari total realisasi triwulan III 2025. Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi mendominasi PMDN dengan 93,20 persen. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp 32,43 miliar, dengan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menjadi kontributor terbesar.

Investasi yang masuk hingga triwulan III 2025 juga telah menyerap 307 Tenaga Kerja Indonesia dan 10 Tenaga Kerja Asing dari 330 proyek yang berjalan. Pengembangan Kawasan Industri Bontang Lestari (KIB) yang diproyeksikan sebagai pusat industri hijau juga menjadi salah satu langkah strategis untuk menarik investor. Lahan seluas sekitar 600 hektar di kawasan tersebut kini berstatus bersih dan siap dipasarkan.

Dalam konteks ekonomi yang sempat mengalami kontraksi sebesar 2,51 persen pada tahun 2024, meskipun sektor non-migas tumbuh positif hingga 9,4 persen, diversifikasi investasi menjadi sangat krusial. Pemkot Bontang juga meluncurkan program penciptaan 500 wirausaha baru setiap tahunnya untuk memperkuat ekonomi lokal dan mendorong usaha mikro naik kelas. Dengan berbagai strategi ini, Bontang bertekad untuk menjadi kota ramah investasi dan motor pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur.