Notification

×

Iklan

Iklan

Bontang Gencar Gaet Investasi Hilirisasi: Peluang Emas Ikan Kaleng dan Rumput Laut

2025-11-15 | 14:40 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-15T07:40:11Z
Ruang Iklan

Bontang Gencar Gaet Investasi Hilirisasi: Peluang Emas Ikan Kaleng dan Rumput Laut

Pemerintah Kota Bontang kini memprioritaskan investasi di sektor hilirisasi pengalengan ikan dan pengolahan rumput laut sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal. Kebijakan ini menandai pergeseran fokus dari ketergantungan pada sektor energi menuju pemanfaatan maksimal sumber daya alam maritim yang melimpah, bertujuan menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Prioritas investasi ini didasarkan pada hasil "Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Bontang Tahun 2025" yang disusun oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Dr. Rahcmad Budi Suharto, Ketua Tim Kajian sekaligus Koordinator Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda, menekankan bahwa hilirisasi merupakan kunci untuk memaksimalkan potensi daerah. Selama ini, potensi besar di bidang perikanan tangkap dan rumput laut di Bontang belum teroptimalkan karena sebagian besar hasil masih dijual dalam bentuk mentah. Melalui hilirisasi, diharapkan akan terbentuk rantai nilai baru yang memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal dan nelayan.

Untuk sektor pengalengan ikan, tim kajian merekomendasikan pendekatan yang pragmatis dengan mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada, alih-alih membangun fasilitas baru berbiaya tinggi. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau diidentifikasi sebagai lokasi paling strategis karena berdekatan langsung dengan aktivitas nelayan, sumber bahan baku ikan segar, dan telah dilengkapi fasilitas penyimpanan dingin (cold storage).

Sementara itu, sektor rumput laut Bontang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tinggi, seperti agar-agar, kosmetik, hingga farmasi. Pemerintah daerah didorong untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh lisensi dari Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendukung upaya promosi dan akses ke pasar ekspor. Apabila hilirisasi rumput laut berjalan, diperkirakan industri turunan padat karya akan berkembang dan turut meningkatkan ekonomi pesisir. Sebagai dukungan nyata, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) telah meluncurkan program "Electrifying Marine – Pengembangan Budidaya Rumput Laut" di Kampung Tihi-Tihi, Bontang. Program yang beroperasi penuh sejak Oktober 2025 ini menghadirkan fasilitas pengeringan rumput laut modern berbasis listrik (Solar Dryer Dome) yang mampu memacu produktivitas hingga 6 ton, mengurangi ketergantungan petani pada cuaca, dan menstabilkan hasil panen.

DPMPTSP Bontang berharap adanya sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat dapat mewujudkan Bontang sebagai kota industri yang tangguh di sektor energi dan kuat di sektor ekonomi maritim serta UMKM lokal. Pentingnya skema pengelolaan dan pembiayaan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk koperasi nelayan dan investor swasta, ditekankan untuk menjamin bahwa masyarakat lokal, khususnya nelayan, tetap menjadi bagian integral dari rantai nilai ekonomi baru ini dan tidak terpinggirkan. Meskipun terdapat tantangan seperti ketergantungan pada bahan baku impor dan kebutuhan perbaikan infrastruktur, potensi distribusi nasional dan ekspor internasional menawarkan peluang besar bagi pengembangan industri hilirisasi di Bontang.