Notification

×

Iklan

Iklan

Bentrokan Makassar Memanas Tak Terkendali, Gubernur Sulsel Minta Warga Tahan Diri Demi Selamatkan Nyawa

2025-11-19 | 01:58 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T18:58:32Z
Ruang Iklan

Bentrokan Makassar Memanas Tak Terkendali, Gubernur Sulsel Minta Warga Tahan Diri Demi Selamatkan Nyawa

Bentrokan antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, belum juga mereda hingga Selasa (18/11/2025) malam, mendorong Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, untuk meminta warga menahan diri dan menegaskan bahwa pemerintah tidak menginginkan adanya korban lagi. Konflik berkepanjangan ini dilaporkan telah mengakibatkan terbakarnya tujuh rumah panggung dan menewaskan satu orang.

Insiden terbaru pecah pada Selasa siang di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, ketika dua kelompok pemuda dari Kampung Sapiria dan Borong Taipa (Borta) saling serang. Api dengan cepat melahap tujuh rumah warga yang sebagian besar terbuat dari kayu, menyebabkan kerugian materi yang signifikan. Petugas pemadam kebakaran Kota Makassar mengalami kesulitan dalam upaya pemadaman karena bentrokan masih berlangsung di lokasi kejadian, bahkan mobil damkar sempat dihadang warga. Dugaan kuat mengarah pada pembakaran sengaja, diperkuat dengan temuan jerigen berisi bahan bakar di lokasi. Selain rumah terbakar, dua sepeda motor juga dirusak oleh pelaku tawuran.

Perang kelompok ini juga menelan korban jiwa. Seorang warga Sapiria bernama Nursyam alias Civas atau Kipas, 40 tahun, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga terkena tembakan senapan angin di bagian kepala saat bentrokan berlangsung. Kematian Nursyam alias Civas ini disinyalir menjadi pemicu memanasnya kembali situasi dan pecahnya bentrokan yang lebih besar pada Selasa siang, tak lama setelah jenazah dimakamkan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dengan cepat merespons eskalasi konflik ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengambil langkah cepat untuk meredam konflik. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Sulsel untuk mengambil tindakan terukur. Kami berharap warga menahan diri dan tidak mudah terprovokasi," kata Sudirman pada Selasa malam. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk mencegah konflik susulan serta menjaga stabilitas keamanan. "Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Kami tidak ingin ada lagi korban. Pemerintah akan hadir untuk memastikan kondisi kembali stabil," tegasnya, seraya meminta aparat memperketat patroli dan memberikan perlindungan penuh kepada warga terdampak.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turut merespons serius dengan melakukan koordinasi lintas sektor untuk penanganan cepat di lokasi kejadian. Munafri juga menyoroti keterlibatan remaja berusia 14-15 tahun dalam bentrokan ini.

Pihak kepolisian dari Polsek Tallo dibantu tim Samapta, Intel, Reskrim Polrestabes Makassar, dan puluhan personel Brimob Polda Sulsel telah dikerahkan untuk memperkuat penjagaan dan meredam situasi. Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, membenarkan kebakaran dipicu perang kelompok dan pihaknya masih mendalami dugaan korban meninggal akibat senapan angin. Aparat kepolisian mengakui kesulitan dalam melakukan penyelidikan dan pembubaran massa karena kerap mendapat perlawanan, termasuk dari ibu-ibu yang menghalangi penangkapan. Hingga kini, motif pasti bentrokan yang kembali pecah ini masih dalam penyelidikan, namun diketahui konflik antarwarga di Kecamatan Tallo merupakan persoalan lama yang sering berulang, dengan beberapa sumber menyebut akar masalah dendam yang diwariskan sejak 36 tahun lalu.