Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Balita 2,5 Tahun Hilang di Kalsel: Operasi SAR Ekstrem Susuri Sungai dan Hutan

2025-11-21 | 12:09 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T05:09:36Z
Ruang Iklan

Balita 2,5 Tahun Hilang di Kalsel: Operasi SAR Ekstrem Susuri Sungai dan Hutan

Tim SAR gabungan berhasil menemukan Arianti, balita perempuan berusia 2,5 tahun, dalam kondisi selamat setelah dilaporkan hilang selama dua hari di Desa Malinau, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel). Korban ditemukan pada Sabtu, 8 November 2025, sekitar pukul 07.15 WITA, atau satu kilometer dari lokasi terakhir dia terlihat. Titik koordinat penemuan berada di 02°51'31" S – 115°26'00" E.

Balita bernama Arianti, yang juga disebut AN, terakhir terlihat pada Kamis, 6 November 2025, sekitar pukul 16.00 WITA. Saat itu, ia sedang bermain bersama kakaknya di halaman rumah tetangga di Dusun Bidukun RT 3, Desa Malinau. Setelah itu, ia tidak lagi terlihat dan dinyatakan hilang. Arianti diketahui tinggal bersama neneknya setelah ibunya meninggal setahun sebelumnya.

Upaya pencarian awal segera dilakukan oleh warga desa hingga pukul 23.30 WITA, dengan menyisir rumah-rumah penduduk dan aliran sungai di sekitar lokasi, namun hasilnya nihil. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin untuk penanganan lebih lanjut.

Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putu Sudayana, segera mengerahkan personel gabungan untuk mempercepat proses pencarian. Tim SAR gabungan melibatkan berbagai unsur seperti Unit Siaga SAR Tapin, Polsek Loksado, BPBD Kabupaten HSS, Tagana Kabupaten HSS, PMK Pangdam, Amandit Rescue, KBPK HSS, Kecamatan Loksado, FKDM Kecamatan Loksado, RAPI 06 Tapin, BPK Al-Ihya, Rescue Lok Mahan, serta masyarakat setempat. Mereka menyisir kawasan hutan, sungai, perkebunan, dan permukiman warga. Jejak kaki yang diduga milik balita tersebut sempat ditemukan di dua titik area perkebunan pada hari pertama pencarian.

Selama operasi pencarian, tim menghadapi kendala berupa sinyal komunikasi yang lemah dan medan yang cukup sulit. Namun, berkat koordinasi lintas instansi dan dukungan masyarakat, Arianti berhasil ditemukan selamat. Ia ditemukan di sebuah pondok atau gubuk yang terkunci rapat di area ladang pisang di atas bukit. Meskipun ditemukan dalam kondisi lemas dan tidak berdaya, Arianti secara keseluruhan dalam keadaan selamat dan sehat, hanya mengalami lecet di tangan dan kaki.

Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah keluarganya. Putu Sudayana mengapresiasi seluruh unsur SAR yang terlibat atas keberhasilan dalam menemukan korban. Ia menegaskan bahwa sinergi dan kesiapsiagaan seluruh pihak, termasuk masyarakat setempat, menjadi kunci utama keberhasilan penanganan keadaan darurat di wilayah pegunungan dan perairan seperti Loksado. Sebelum penemuan, bahkan sempat digelar acara ritual adat oleh warga sebagai bagian dari upaya pencarian. Pasca kejadian, pihak Polsek Loksado juga melakukan pendalaman terhadap insiden ini.