:strip_icc()/kly-media-production/medias/5412144/original/050550600_1763035245-WhatsApp_Image_2025-11-13_at_16.35.34.jpeg)
Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, memiliki ekosistem inovasi daerah yang kuat dan terarah. Penilaian ini terungkap saat BSKDN melakukan validasi lapangan terhadap inovasi daerah Kabupaten Balangan dalam rangka Innovative Government Award (IGA) 2025. Hasil validasi menunjukkan bahwa Balangan memenuhi kriteria sebagai daerah dengan ekosistem inovasi yang kuat, ditandai dengan peningkatan skor inovasi yang konsisten setiap tahunnya.
Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, menyampaikan bahwa IGA 2025 merupakan momentum penting untuk mendorong pemerintah daerah memperkuat daya saing melalui inovasi. Ia menjelaskan, untuk kategori "sangat inovatif", rentang skor yang sebelumnya 60–100 kini dinaikkan menjadi 65–100, sebagai bentuk dorongan agar daerah terus memperbaiki kualitas dan keberlanjutan inovasi.
Dalam proses validasi, BSKDN bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memastikan kualitas dan akurasi data inovasi daerah. Dari total 36.374 inovasi yang terjaring hingga Agustus 2025, BSKDN memilih inovasi dan daerah dengan tingkat kematangan terbaik untuk divalidasi lebih lanjut. Data inovasi dari Kabupaten Balangan terbukti sejalan dengan hasil penilaian kedua perguruan tinggi tersebut, menunjukkan tingkat kematangan inovasi yang sangat baik dan konsisten di Balangan.
Komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Balangan, khususnya kepemimpinan Bupati dan jajarannya, juga mendapat apresiasi karena secara aktif hadir dan memaparkan hasil inovasi daerah dengan penguasaan yang mendalam di hadapan tim juri IGA 2025. Balangan dinilai sebagai contoh daerah yang berhasil mengelola inovasi secara terstruktur, baik dari sisi komitmen, manajemen sumber daya, maupun relevansi inovasi terhadap isu strategis daerah.
Pada IGA 2025 ini, Kabupaten Balangan mengajukan sebanyak 200 inovasi daerah, dengan bidang kesehatan sebagai penyumbang terbanyak yaitu 55 inovasi. Dua program unggulan yang mendapatkan sorotan adalah "Beasiswa 1000 Sarjana", yang telah mendukung lebih dari 3.000 mahasiswa asal Balangan, serta "E-Bapak Tani", sebuah terobosan dalam pendataan dan penyaluran bantuan terintegrasi kepada kelompok tani. Tim penilai IGA Kemendagri juga melakukan kunjungan lapangan ke Universitas Sapta Mandiri (UNIVSM) untuk memverifikasi program Beasiswa 1000 Sarjana dan ke Desa Bungin untuk memvalidasi implementasi E-Bapak Tani.
Hasil validasi sementara menunjukkan capaian yang sangat positif dengan indeks 97,60 untuk Kabupaten Balangan. Capaian ini diharapkan dapat memperkuat posisi Balangan sebagai salah satu daerah dengan inovasi pemerintahan terbaik di Indonesia, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain. Sebelumnya, Balangan juga telah menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam lima besar nasional Kabupaten Terinovatif pada IGA 2024 dan meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah dengan nilai inovasi tertinggi kategori Kabupaten/Kota Regional III (wilayah Kalimantan dan Sulawesi). Pada IGA 2023, Balangan memperoleh predikat Kabupaten Sangat Inovatif.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Balangan juga berkomitmen melindungi hasil inovasi daerah dengan mengajukan 200 inovasi untuk didaftarkan sebagai kekayaan intelektual di Kementerian Hukum RI, termasuk program komputer "Siap PD (Sistem Integrasi Data Perencanaan Perangkat Daerah)".